Kamis, 02 Januari 2014

Merebut Hatimu Dari Tangannya



Ia menghubungimu hanya karena nanti malam ranjangnya kosong, dan entahlah, kau terlihat berbunga-bunga. Kau punya perasaan terhadapnya, namun tak ada kesiapan memilikinya. Mungkin begitu sebenarnya. Jika ia memperlakukanmu dengan buruk dan kau tetap tak bisa lepas darinya, mungkin kau hanya mencanduinya, bukan mencintainya.

Keseluruhanmu telah disentuhnya. Seakan takut kehilangannya adalah cinta, padahal kau hanya sedang terperangkap pada sesuatu yang terlanjur. Terlanjur basah, terlanjur luka. Apa kau sedang berada di dalam keadaan menuju mati perlahan-lahan?

Diperbudak oleh sepi, tunduk pada kebaikan yang mengecoh, sampai yang tepat jadi tak nampak. Kau jauh mencari-cari, tak pernah kau gali di dalam diri. Maaf. Terkadang kata-kata itu menyakiti, seperti tamparan. Ada tamparan yang untuk melukai, ada pula yang untuk menyadarkan. Maka dengan ini aku ingin merebut hatimu dari tangannya. Bukan maksud aku mencuri. Aku hanya ingin menyelamatkan hatimu untuk tidak diremasnya terus, supaya tidak dilukainya terus.



- Zarry Hendrik -



Sumber: http://zarryhendrik.tumblr.com/page/16

Tidak ada komentar:

Posting Komentar