Kamis, 29 November 2012
Resensi Film My Last Love
IDENTITAS
Produser : Dhamoo Punjabi, Manoj punjabi
Sutradara : Nayato Fio Nuala
Penulis : Ery Sofid, Agnes Davonar
Pemeran : Donita, Evan Sanders, Ajun Perwira
SINOPSIS
Angel (Donita) percaya bahwa cinta sejatinya adalah Hendra (Ajun Perwira). Laki-laki pilihan terbaiknya. Angel malah berkhayal suatu saat kelak hubungan kasih yang telah cukup lama mereka jalin berhiaskan kesetiaan, akan berujung di kursi pelaminan. Suatu ketika, musibah tragis tak terduga menimpa Angel. Mobil mewah yang dikendarai oleh Martin (Evan Sanders), menabraknya. Martin bukannya menolong tetapi malah kabur begitu saja. Membiarkan Angel yang pingsan dengan cedera parah. Angel selamat, tapi kenyataan pahit harus diterimanya. Kedua kakinya cacat, dan Angel semakin terpukul oleh sikap Hendra yang menghilang begitu saja tanpa kabar setelah mengetahui keadaan Angel.
Nadya (Putri Una Astari), sahabat Angel, serta sodara sepupu Angel, Anton (Jordi Onsu), mengajak Angel refreshing di villa Nadya. Tanpa disangka Angel bertemu dengan Martin disana. Angel tak mengenali Martin, tapi Martin mengenali wajah Angel. Martin yang sesungguhnya juga sedang mencari ketenangan diri di tempat tersebut akibat penyesalannya atas peristiwa tabrak lari terhadap Angel, merasa sangat bersalah menyadari cacat kedua kaki Angel. Namun demikian, Martin tak segera mengakui bahwa dirinyalah yang berbuat. Sejak pertemuan itu, Martin bertekad menebus kesalahannya, dengan mencari dokter terbaik yang mampu menyebuhkan kaki Angel.
Seiring perguliran waktu, hubungan Martin dan Angel semakin dekat. Benih-benih cinta diantara mereka bersemi. Angel yang tidak mengetahui bahwa Martin-lah yang telah menabraknya, merasa sangat senang dengan segala perhatian Martin. Angel kemudian dapat melupakan Hendra. Namun, secara tiba-tiba Angel kembali terpuruk dengan mengetahui bahwa Martin juga terkena penyakit, kanker otak. Dalam masa melawan penyakitnya, lewat sebuah surat, Martin memberanikan diri untuk berterus terang kepada Angel bahwa ialah orang yang telah mengakibatkan kedua kakinya lumpuh.
Penilaian Terhadap Film :
Donita yang kiprahnya telah diuji dalam beberapa film sebelumnya, Pupus dan Kehormatan Di Balik Kerudung tampil cukup ciamik dalam film ini. Ia dengan begitu mudahnya menitikkan airmata. Akting yang disuguhkan Donita mampu menutup penampilan Evan Sanders yang tergolong biasa-biasa saja. Lupakan karakter Jordi Onsu yang menurut saya tidak penting, lokasi pub dan rumahnya yang anglenya diambil secara persis pada film Akibat Pergaulan Bebas serta lokasi syuting dikampus yang dapat ditemui di film-film horor komedi dan drama Nayato lainnya. Hal seperti ini tidak mengherankan dimana nayato sering melakukan hal demikian. Nampaknya beliau telah membooking lokasi-lokasi syuting tersebut untuk belasan bahkan ratusan film-filmnya kedepan.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar